Proyek Jalan Janala–Lebak Wangi Telan Rp34 Miliar, IKA HMR Ingatkan Kontraktor: Jangan Asal Kerja!

Ibnu Sakti Mubarok
Sumber :
  • Aby Fahri Mj

Bogor –Proyek pembangunan jalan Janala–Lebak Wangi di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, mulai menuai sorotan tajam. Jalan strategis senilai Rp34 miliar ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal, terutama dalam memperlancar distribusi hasil pertanian warga. Namun, di balik harapan besar itu, muncul kekhawatiran soal kualitas pekerjaan.

Rumah di Cinangka Ciampea Ambruk Saat Dini Hari, Lansia Selamat Berkat Firasat

 

Rekonstruksi jalan di Rumpin dan Gunung Sindur

Photo :
  • Aby Fajri Mj
SDN Cogreg 02 Parung Terendam Banjir, Ratusan Siswa Terpaksa Belajar Daring

 

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Rumpin (IKA HMR), Ibnu Sakti Mubarok, angkat suara. Ia mengingatkan kontraktor pemenang tender untuk tidak bermain-main dalam pengerjaan proyek yang dibiayai dari APBD tersebut.

Jalan di Nanggung Tertutup Longsor, Koramil dan Warga Gerak Cepat Gotong Royong

“Ini bukan sekadar proyek biasa. Ini jalan harapan warga! Harus dibangun dengan standar terbaik,” tegas Sakti, Sabtu (13/9).

 

Jalan sepanjang hampir 5 kilometer ini dirancang sebagai akses vital yang menghubungkan desa-desa di wilayah Rumpin. Sakti menilai, jika dikerjakan dengan asal-asalan, bukan hanya merugikan secara fisik, tapi juga menghambat mobilitas dan potensi ekonomi masyarakat.

 

 “Kalau kualitasnya buruk, jalan ini akan cepat rusak, dan ujung-ujungnya rakyat yang dirugikan. Kita sudah sering lihat proyek seperti itu sebelumnya,” tambahnya.

 

IKA HMR juga mendorong masyarakat ikut serta mengawasi langsung proses pembangunan di lapangan. Sakti menyebut partisipasi publik adalah kunci agar proyek ini tak berubah jadi proyek gagal.

 

 “Pemerintah daerah juga harus aktif melakukan evaluasi teknis secara berkala. Jangan sampai proyek Rp34 miliar ini jadi sia-sia,” tegasnya lagi.

IKA HMR menegaskan, proyek Janala–Lebak Wangi bisa menjadi contoh sukses pembangunan daerah—asalkan semua pihak bekerja sesuai prosedur, bukan sekadar mengejar target selesai cepat

 “Ini proyek besar dengan dampak besar. Jangan kecewakan rakyat hanya karena kualitas pekerjaan yang buruk,” pungkasnya.