Pemkab Bogor Fokus Cegah Banjir, Pengerukan Sungai Cibeuteung di Cimulang Terus Dikebut

“Ini adalah wujud nyata gotong royong masyarakat kami. Tanpa dukungan warga, pengerjaan sebesar ini tak mungkin berjalan lancar,” ujarnya.

Banjir yang terjadi bulan lalu disebabkan oleh luapan Sungai Cibeuteung akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Rancabungur, ditambah meluapnya Setu Babakan yang memperparah genangan air di permukiman. Melihat potensi ancaman yang masih ada, pengerukan aliran sungai dijadikan prioritas utama oleh pemerintah setempat. Tidak hanya di satu titik, pengerukan dilakukan di sepanjang aliran sungai sejauh 1,6 kilometer yang melintasi beberapa RW. Sejauh ini, pengerjaan di RW 03 telah mencapai 800 meter, dan sisanya masih dalam proses.

Cecep optimistis pengerjaan akan rampung dalam waktu dekat jika seluruh pihak terus mendukung. “Yang penting aliran air bisa lancar, dan warga tak lagi khawatir setiap kali hujan deras turun,” katanya.

Ia menegaskan, keberhasilan program ini merupakan hasil sinergi antara berbagai unsur: pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, dinas teknis, dan masyarakat. Pemerintah desa memfasilitasi, sementara warga memberikan akses dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan di lapangan.

“Tanpa kebersamaan, mustahil kami bisa menangani hal ini sendiri. Terima kasih kepada semua yang sudah terlibat,” jelasnya.

Cecep menutup dengan menegaskan bahwa proyek pengerukan sungai ini adalah bentuk komitmen bersama untuk menjadikan Cimulang sebagai wilayah yang aman dari banjir. Ia juga berharap agar kegiatan serupa bisa terus dilanjutkan secara berkala mengingat letak geografis Cimulang yang rawan banjir saat musim hujan.

“Pengerukan ini harus berkelanjutan. Sungai perlu dijaga agar tetap bersih dan lancar alirannya,” pungkasnya.*