SRP Diterapkan di Klaten, Petani Kian Mandiri dan Beras Sehat Ramah Lingkungan
- Muhammad Aprian Romadhoni
Ia menambahkan, program Sekolah Lapang menjadi wadah penting bagi petani untuk belajar langsung di lahan. Melalui pendekatan ini, petani dapat memahami teknik budidaya efisien, pengendalian hama alami, hingga manajemen air berkelanjutan.
Salah satu inovasi ramah lingkungan yang terus dikembangkan DKPP adalah pemanfaatan burung hantu (Tyto alba) sebagai predator alami hama tikus. Dengan memasang Rumah Burung Hantu (Rubuha) di area persawahan, DKPP berhasil menekan populasi tikus secara signifikan tanpa bahan kimia berbahaya.
Langkah ekologis ini terbukti membantu petani menjaga hasil panen sekaligus melestarikan keseimbangan alam. Lilik berharap sinergi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan media terus diperkuat agar Klaten semakin siap menghadapi tantangan pangan di masa depan.
“Pertanian adalah masa depan pangan kita. Dengan kolaborasi semua pihak, Klaten akan terus mengukuhkan diri sebagai lumbung padi nasional yang menerapkan praktik pertanian inklusif, adaptif, dan berkelanjutan demi kesejahteraan petani,” ujarnya menutup pertemuan tersebut.
Pertemuan ini menjadi langkah konkret memperkuat komitmen Klaten menuju sistem pangan yang tangguh, efisien, dan berwawasan lingkungan, sekaligus mempertegas posisi daerah ini sebagai pelopor penerapan Sustainable Rice Platform (SRP) di tingkat daerah.