Diella & AI Penguin: Saat Robot Jadi Pemimpin, Apa Kata Islam?

Ilustrasi Robot AI jadi pemimpin.
Sumber :
  • AI Generated / Dok. AI via Gemini

Bogor, VIVA Bogor – Dunia politik internasional tengah dihebohkan dengan hadirnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di kursi kepemimpinan. Albania resmi memperkenalkan Diella, sistem AI yang ditunjuk sebagai “menteri” untuk urusan teknologi dan pengadaan publik. Sementara di Jepang, sebuah partai politik kecil menjadikan AI dengan julukan AI Penguin sebagai ketua partai.

Fenomena ini langsung memicu perdebatan: apakah mesin boleh menjadi pemimpin? Lalu, bagaimana Islam memandang peran AI di ranah politik?

 

AI Jadi Menteri di Albania dan Ketua Partai di Jepang

Perdana Menteri Albania, Edi Rama, memperkenalkan Diella di sidang parlemen pertengahan September 2025. Tujuannya, mengurangi intervensi politik dalam pengadaan barang-jasa dan meningkatkan transparansi. Meski begitu, banyak pihak menilai langkah ini menimbulkan pertanyaan soal konstitusi, akuntabilitas, hingga etika kepemimpinan.

Di Jepang, partai Path to Rebirth memilih AI sebagai ketua setelah pemilu mengecewakan. AI yang dijuluki AI Penguin ini dianggap mampu membantu strategi partai. Meski masih sebatas simbolis, langkah ini menandai babak baru keterlibatan mesin dalam politik dunia.