Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Melebar, Tersangka Bocorkan Fakta Baru

pengacara 4 penculik kacab bank
Sumber :
  • viva.co.id

Jakarta – Salah satu tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu salah satu bank BUMN di Cempaka Putih menyatakan kesiapannya menjadi justice collaborator (JC) untuk membongkar tuntas kasus tersebut.

 

Hal ini disampaikan pengacara tersangka EW alias Eras, Adrianus Agal, pada Rabu (10/9/2025). Menurutnya, kliennya telah mengakui perannya dan siap bekerja sama dengan penyidik serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

 

“Kasus ini kan berkembang karena kebetulan Eras juga sudah mengajukan justice collaborator di LPSK,” kata Adrianus.

 

Ia menegaskan, kesaksian Eras bisa menjadi kunci untuk membuka fakta sebenarnya, termasuk dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI.

“Kenapa kami mengajukan Eras ke Lembaga Penjaminan Saksi, karena kami mau mengungkap fakta sebenarnya. Jadi kami berharap nanti di persidangan pertimbangan dari majelis hakim dapat memberikan keringanan kepada klien kami,” ujarnya.

 

Meski begitu, Adrianus memilih irit bicara ketika kembali disinggung soal dugaan campur tangan prajurit. “Tapi yang pasti kami apresiasi polisi. Hanya karena ada kode etik yang tidak bisa kami dahului bicara. Tapi informasi itu (keterlibatan prajurit) ya seperti itu,” ucapnya.

 

Sebelumnya, kasus penculikan yang berujung pembunuhan sadis terhadap Kepala Cabang Pembantu salah satu bank BUMN di Cempaka Putih terus melebar. Kini muncul dugaan adanya keterlibatan oknum prajurit TNI. Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) mengaku tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah prajurit.

 

“Betul (ditangani),” ujar Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanti saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).

 

Untuk diketahui, korban MIP diduga diculik sebelum ditemukan tewas. Hal tersebut terungkap dari rekaman CCTV yang memperlihatkan korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban sedang melakukan meeting offline dengan pihak Lotte Grosir di Pasar Rebo pada 20 Agustus 2025.

 

Jasad korban ditemukan esok harinya (21/8/2025) di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat serta mata dilakban.

 

Hingga kini Polda Metro Jaya telah meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Salah satu nama yang ikut terseret adalah pengusaha bimbingan belajar online Dwi Hartono yang disebut sebagai aktor intelektual dalam kasus ini.

Sumber: viva.co.id