Serap Aspirasi Warga, DPRD Kabupaten Bogor Gelar Reses di Kecamatan Leuwisadeng

DPRD Kabupaten Bogor Reses Masa Sidang I di Leuwisadeng
Sumber :
  • Istimewa

Bogor, VIVA Bogor – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor kembali menggelar kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun 2025–2026 di Kecamatan Leuwisadeng, sebagai bagian dari agenda serap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) 5.

Reses ini menjadi yang kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Nanggung. Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bogor hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Aan Triana Almuharom (Komisi 3), Sarni (Komisi 2), Santi (Sekretaris Komisi 2), Aisah (Komisi 4), Asep Nukliri (Komisi 4), dan Sutoto (Komisi 2).

Turut hadir pula Camat Leuwisadeng Rudy Mulyana, unsur Forkopimcam, Kepala Desa se-Kecamatan Leuwisadeng, Ketua MUI, Kepala KUA, serta perwakilan UPT dan lembaga pendidikan.

Dalam paparannya, Camat Leuwisadeng Rudy Mulyana menyampaikan beberapa isu strategis yang membutuhkan perhatian DPRD, seperti perluasan lahan Puskesmas Sadeng Pasar yang belum terealisasi sejak 2020, normalisasi PPT (Penampungan Pengolahan Terpadu) Sadeng, serta perbaikan SD Sadeng Kolot yang rusak akibat bencana angin kencang.

“Kami berharap usulan ini bisa ditindaklanjuti dan masuk dalam prioritas pembangunan tahun 2026,” ujar Rudy Mulyana.

Menanggapi hal itu, Aan Triana Almuharom menegaskan bahwa DPRD segera memasuki pembahasan APBD 2026. Ia menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan, terutama di wilayah Bogor Barat.

“Tahun 2026 akan ada peningkatan dana desa dari Rp1 miliar menjadi Rp1,5 miliar per desa, serta program Satu Desa Satu Sarjana. Kami butuh saran dan usulan konkret agar pembangunan benar-benar tepat sasaran,” ungkap Aan.

Dalam sesi tanya jawab, berbagai aspirasi masyarakat muncul. Perwakilan RT 07 Desa Sadeng mengusulkan tim penjaga Sungai Cikaniki dan penguatan regulasi pengelolaan sungai.

Sementara Iwan, perwakilan PAUD, menyoroti rendahnya insentif guru nonformal yang hanya Rp200 ribu per bulan dan baru cair setiap enam bulan.

Sumarni, Kepala SD Sadeng Kolot, melaporkan kerusakan sekolah akibat angin puting beliung.

Sedangkan Anto Sugiri, Ketua PGRI Leuwisadeng, meminta pengadaan laptop dan ruang belajar untuk mendukung pelaksanaan PKA dan MBK.

Menjawab keluhan itu, Asep Nukliri (Komisi 4 DPRD Kabupaten Bogor) berkomitmen memperjuangkan kebutuhan pendidikan di Leuwisadeng.

“APBD pendidikan Kabupaten Bogor hampir Rp3 triliun. Kita dorong Pergub PAUD bisa terealisasi tahun depan, termasuk peningkatan tunjangan guru nonformal dan fasilitas belajar,” tegas Asep.

Acara reses ditutup dengan harapan besar agar seluruh pihak bersinergi mempercepat pembangunan di Kecamatan Leuwisadeng.

“Mudah-mudahan semua PR di Leuwisadeng bisa kita benahi bersama. Pembangunan harus dipercepat dari sekarang, baik dari sisi infrastruktur, SDM, maupun sumber daya alamnya,” pungkas Aan Triana Almuharom.