Dana Transfer Pusat Dipangkas Rp240 Miliar, Pemkot Bogor Lakukan Efisiensi Anggaran
- Febri Daniel Manalu
Jenal tidak merinci besaran dana transfer yang diterima pada 2024. Ia hanya meminta detail angka dicek langsung ke bagian keuangan daerah. Menurutnya, pos dana transfer seperti DAU pendidikan, DAU kesehatan, dan DBH harus dihitung secara spesifik agar tidak terjadi kesalahan data.
Di tengah pemangkasan dana transfer tahun ini, Pemkot Bogor juga berupaya memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jenal menyebut pajak rumah makan, kos-kosan di atas 10 kamar, hingga pemasangan tapping box di tempat usaha menjadi salah satu strategi. “Selain efisiensi, kita juga maksimalkan potensi penerimaan daerah,” katanya.
Koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi pun terus dilakukan. Salah satunya memastikan program prioritas, seperti distribusi 500 unit papan pintar untuk sekolah lewat program MBG, tetap berjalan. Meski berbagai efisiensi dilakukan, Jenal menegaskan layanan dasar masyarakat tidak akan terganggu.
“BPJS tidak ada pengurangan, UHC juga aman. Warga yang belum punya BPJS tetap bisa ditangani gratis saat darurat,” tegasnya.
Ia menambahkan, efisiensi hanya menyasar kegiatan dengan serapan rendah, bukan sektor pelayanan publik. “Skala prioritas tetap kita jaga. Insyaallah pelayanan masyarakat tetap berjalan,” pungkasnya.