APOB Boyolali Sukses Kembangkan Beras SRP Ramah Lingkungan Bersama Rikolto
- Istimewa
Beras hasil produksi APOB berbeda dari beras konvensional. Penerapan Sustainable Rice Platform (SRP) membuat input kimia berkurang signifikan sehingga produk yang dihasilkan lebih aman dikonsumsi.
“Dengan input kimia yang berkurang, residu berbahaya dalam beras juga menurun. Konsumen mendapat beras yang sehat, petani pun menjaga lingkungan,” tambah Murbowo.
Saat ini, APOB telah memasarkan beras SRP ke berbagai kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta. Meski belum menargetkan ekspor, APOB berfokus memperkuat pasar nasional agar hasil petani terserap maksimal.
“Kami optimalkan dulu pasar nasional sebelum ekspor. Harapan kami ada penambahan mitra pembeli agar produk petani bisa terserap lebih luas,” ujarnya.
Kini APOB menaungi 1.842 petani yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Boyolali, dengan rata-rata produksi mencapai 6,5–7 ton per hektare per musim tanam.
Sebagian besar petani bahkan mampu menanam hingga tiga kali dalam setahun. Dukungan terhadap gerakan pertanian SRP ini juga datang dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP).
APOB mendapatkan hibah berupa Rice Milling Unit (RMU) dan bangunan pengolahannya sebagai bentuk dukungan terhadap rantai pascapanen beras berkelanjutan.