Jenal Mutaqin Komitmen Pemkot Bogor Akan Perketat SOP MBG di 32 Dapur

Wakil Walikota Bogor Jenal Mutaqin
Sumber :
  • Abizar Algifahri Gymnastiar

Bogor, VIVA Bogor –Wakil Walikota Jenal Mutaqin Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menegaskan komitmennya untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan untuk menjaga kualitas makanan.

MBG Membawa Empat Siswa SMPN 1 Jonggol, Bogor dirawat, Diduga Keracunan

Pemkot Bogor gelar rapat MBG

Photo :
  • Naya Shifa

Program bantuan pangan dari pemerintah pusat ini menjadi perhatian khusus Pemkot karena menyangkut pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak sekolah di Kota Bogor.

Hasil Sementara POPDA XIV, Kota Bogor Top Tiga Besar

Perwakilan Pemkot Bogor menyampaikan, inisiatif pengawasan ini muncul sebagai respons dari aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui berbagai kanal, termasuk nomor aduan warga.

“Program MBG adalah program pusat, namun sebagai pemerintah daerah, kami punya tanggung jawab melindungi anak-anak agar mendapatkan gizi seimbang. Dengan segala keterbatasan kewenangan, Pemkot tetap hadir untuk memastikan pelaksanaannya tidak keluar dari regulasi,” ujar pejabat Pemkot Bogor usai rapat koordinasi bersama Tim Percepatan MBG Kota Bogor, Kamis 25 September 2025.

HUT ke-80 TNI: Kodim 0606 Kota Bogor dan PT Adev Berbagi 1.000 Sembako

Dalam rapat yang juga dihadiri Tim Percepatan MBG Nasional tersebut, Pemkot Bogor menyoroti pentingnya ketepatan waktu distribusi makanan dan kualitas gizi.

Berdasarkan ketentuan Badan Gizi Nasional, pengiriman makanan ke sekolah harus dilakukan maksimal dalam durasi 30 menit agar kualitas tetap terjaga dan tidak basi. Saat ini, tercatat ada sekitar 32 dapur MBG di Kota Bogor, dengan masing-masing dapur melayani hingga 3.000 siswa setiap harinya.

Pemkot juga meminta laporan detail mengenai jumlah penerima manfaat, mekanisme pengiriman, hingga sanksi bagi penyedia layanan yang melampaui batas waktu distribusi.

Selain itu, setiap tenaga penyedia makanan diwajibkan memiliki pelatihan dan sertifikasi keamanan pangan. “Kami akan terus memantau dan bahkan berencana melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan SOP dijalankan sepenuhnya,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkot juga mengingatkan agar program ini tidak dirusak oleh masalah teknis di lapangan.

“Program ini sangat baik dan bermanfaat bagi anak-anak. Jangan sampai hanya karena kelalaian kecil atau SOP yang tidak dipatuhi, manfaatnya jadi berkurang,” sambungnya.

Selain memastikan kualitas makanan, Pemkot juga mendorong pihak sekolah untuk melakukan sosialisasi menu harian kepada siswa. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan anak-anak dan keluarga dalam edukasi gizi.

Pemkot Bogor menegaskan akan terus menindaklanjuti setiap laporan masyarakat yang masuk melalui nomor aspirasi.

“Kami tidak langsung percaya setiap laporan, tapi akan dicek kebenarannya di lapangan. Semua masukan dari masyarakat penting untuk perbaikan program ini,” pungkasnya.

Dengan pengawasan yang ketat dan koordinasi berkelanjutan, Pemkot Bogor berharap Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan optimal, aman, dan tepat sasaran demi kesehatan dan masa depan generasi muda.