Adab Dahulu Sebelum Ilmu: Pondasi Utama Menuntut Ilmu yang Barakah

Ilustrasi adab murid terhadap Guru
Sumber :
  • AI Generated / Dok. AI via Gemini

Nabi Muhammad SAW diutus dengan misi yang jelas. Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad).

Misi utama Rasulullah adalah pendidikan adab dan akhlak bagi umat manusia. Ilmu-ilmu syariat, tauhid, dan segala ajaran Islam lainnya diajarkan dalam kerangka memperbaiki akhlak. Ini menunjukkan bahwa akhlak (adab) adalah tujuan sekaligus pondasi dari semua ilmu.

Mengapa Prinsip Ini Sangat Relevan di Zaman Sekarang?

Di era informasi seperti sekarang, ilmu bisa didapat dengan mudah hanya dengan sekali klik. Namun, justru di sinilah bahayanya. Kita bisa menjadi "kaya ilmu" tetapi "miskin adab". Banyak orang berdebat di media sosial dengan ilmu yang dimilikinya, tetapi caranya penuh dengan cacian dan kesombongan.

Prinsip "adab dahulu sebelum ilmu" mengingatkan kita: 

  • Ilmu untuk Diamalkan, Bukan untuk Disombongkan.
  • Keberkahan Ilmu lebih Penting daripada Kuantitasnya. Ilmu yang sedikit tetapi diamalkan dengan adab yang baik, lebih membawa manfaat daripada ilmu yang banyak tetapi tidak diamalkan atau disalahgunakan.
  • Mencetak Generasi yang Berilmu dan Berhati Lembut. Tujuan pendidikan sejati adalah menciptakan manusia yang tidak hanya pintar, tetapi juga santun, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi sesama.

Mulailah dari Niat dan Adab Sebelum kita membuka buku, menghadiri kelas, atau mencari ilmu di internet, mari bertanya pada diri sendiri: "Sudah benarkah niatku? Sudah siapkah aku menghormati guru dan proses belajar?"