Revitalisasi Perpusda Kota Bogor, Revolusi Minat Baca

Revitalisasi Perpusda Kota Bogor, Revolusi Minat Baca
Sumber :
  • Yuni Retnowati

 

Keempat, merangkul komunitas. Komunitas yang berkaitan dengan pengembangan literasi jumlahnya menjamur di Bogor. Baik komunitas membaca, menulis, dongeng, teater, dan lain-lain. Mengajak mereka untuk meramaikan program literasi akan menghadirkan akselerasi minat baca. Tidak hanya meminta mereka untuk mengisi acara-acara pementasan, tapi juga mengajak mereka berdiskusi tentang ide/program baru yang mungkin akan lebih menghidupkan.

 

Kelima, memperbanyak program untuk anak-anak. Sebab anak-anak adalah cikal bakal orang dewasa di mana kita harus mulai menanamkan hal baik padanya. Contohnya pertunjukan yang seru untuk anak-anak seperti percobaan/eksperimen sederhana, dongeng, menonton film, dan lain sebagainya. Hal ini untuk memancing keingintahuan anak-anak. Sebab literasi bukan hanya tentang aktivitas membaca dan menulis saja. Literasi lebih kepada bagaimana anak-anak dirangsang untuk terus punya rasa ingin tahu segala hal di sekitarnya dan diharapkan setelahnya anak-anak akan mencari sumber jawaban dari manapun yang bisa mereka akses baik bertanya pada orang tua, membaca buku, dan lain-lain. Bersyukur, saat ini di Perpusda sudah ada program dongeng dan wisata pustaka loka yang mengundang siswa Paud-SMA untuk berkunjung berkeliling Perpusda dan Galeri kota Bogor. Selamat memperbanyak lagi program kreatif lainnya untuk anak-anak Bogor!

 

Keenam, menyelenggarakan lomba-lomba literasi untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Selain sebagai ajang kompetisi, lomba bisa jadi syiar tersendiri untuk dunia literasi agar masyarakat lebih dekat lagi dengan dunia ini. Dengan lomba kita juga akan mengukur apresiasi publik terhadap literasi. Sejauh mana kontribusi dan keikutsertaan masyarakat, termasuk menguji dan mengukur kemampuan masyarakat dalam literasi.