TNI-Polri Tegaskan Isu Keterlibatan TNI dalam Penyerangan Mako Brimob Cikeas Tidak Benar
Bogor –TNI dan Polri menegaskan bahwa isu yang menyebut adanya keterlibatan prajurit TNI dalam rencana penyerangan Markas Satuan Latihan (Satlat) Brimob Cikeas, Kabupaten Bogor, adalah tidak benar. Klarifikasi tersebut disampaikan langsung oleh Kasi Intel Korem 061/Suryakencana, Kolonel (Inf) Syafrinaldi, bersama Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto, Minggu malam 31 Agustus 2025.
Kolonel Syafrinaldi menekankan bahwa video yang beredar di media sosial, di mana salah satu tersangka F menyebut adanya campur tangan anggota TNI, merupakan berita bohong.
“Kami ingin berikan klarifikasi bahwa video yang beredar yang dinyatakan oleh saudara F untuk memprovokasi penyerangan ke markas Brimob dengan melibatkan anggota TNI itu tidak benar. Tidak ada sama sekali TNI yang terlibat. Itu poin utama yang ingin kami tegaskan,” kata Syafrinaldi di Kantor Kepolisian Resor Bogor, Cibinong.
Ia menambahkan, TNI-Polri di Bogor tetap solid menjaga situasi kondusif dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh kabar bohong yang beredar di media sosial.
“Kami berharap masyarakat jangan mudah percaya dengan berita hoaks yang bisa memprovokasi, termasuk mencoba mengadu domba TNI dan Polri. Kami tegaskan, TNI-Polri tetap solid,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menegaskan bahwa tuduhan penyerangan Satlat Brimob Cikeas atas perintah seorang putra anggota TNI adalah informasi palsu yang sengaja disebarkan tersangka untuk menghindari proses hukum.
“Video yang beredar di medsos bahwa penyerangan Satlat Brimob Cikeas atas perintah saudara B yang merupakan putra TNI adalah hal yang tidak benar. Jangan mudah diadu domba,” tegas Kapolres Bogor.
AKBP Wikha juga meminta masyarakat Kabupaten Bogor untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi isu yang tidak jelas kebenarannya.
“Kami menyampaikan harapan kepada masyarakat Bogor agar tidak resah. Pemerintah daerah bersama TNI-Polri serta elemen masyarakat lainnya berkomitmen menjaga Bogor tetap kondusif,” pungkasnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, TNI-Polri mengingatkan bahwa penyebaran isu hoaks merupakan salah satu bentuk provokasi yang bisa memecah belah persatuan. Aparat berjanji akan menindak tegas setiap pihak yang berupaya mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Bogor.
Polres Bogor bersama TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat lainnya berkomitmen menjaga Kabupaten Bogor tetap aman.
“Kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berita-berita yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Tujuan berita bohong itu hanya untuk menciptakan keresahan,” ujar AKBP Wikha.
Dengan penetapan empat tersangka dan klarifikasi resmi ini, aparat berharap masyarakat semakin waspada terhadap provokasi serta mendukung upaya penegakan hukum demi menjaga stabilitas keamanan di Bogor.