Warga Purasari dan Purwabakti Cemas, Gempa Susulan Paksa Tidur di Tenda

Warga tidur di tenda
Sumber :

Hal serupa disampaikan Jujuh Komara (67), Ketua RT setempat. Ia menyebut, fenomena gempa bukanlah hal baru. Getaran pernah dirasakan pada 2023, lalu kembali lebih keras pada Desember 2024 yang berlangsung hingga tiga hari berturut-turut.

“Dan sekarang, terjadi kemarin saja malam Minggu sekitar 27 kali getaran,” ungkap Jujuh dengan nada cemas.

 

Kini warga merasa hidup dalam ketidakpastian. Di tengah rumah-rumah yang retak, tidur tak lagi nyenyak, sementara tenda darurat menjadi satu-satunya tempat berlindung. Derita yang mereka alami menegaskan bahwa bencana bukan hanya soal bangunan yang rusak, tetapi juga rapuhnya rasa aman yang setiap hari dipertaruhkan.

 

Sementara itu, pemerintah mulai bergerak. BPBD Kabupaten Bogor mendirikan posko darurat di Madrasah Diniyah Tarbiyatul Atfal, Kampung Cianten, Desa Purasari. Berdasarkan data yang dihimpun, sedikitnya 127 rumah dan dua mushola mengalami kerusakan akibat gempa.

“Yang terdampak rumah rusak 127, dan dua mushola,” jelas anggota BPD Desa Purasari, Dadi Suryadi, Senin (22/9/2025).