GP Ansor Kecewa Sikap Rais Syuriah PCNU Kota Bogor

H Ahmad Irfan, Ketua GP Ansor Kota Bogor
Sumber :

 

H Ahmad Irfan menjelaskan, menurut AD/ART NU Muktamar ke-34 BAB XVI Pasal 42 ayat (1), “Rais syuriyah dipilih dari kalangan ulama Ahlul Halli wal ‘Aqdi yang memenuhi syarat beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah, berakhlak mulia, berilmu, memiliki integritas moral, tawadhu’, serta mampu mengayomi jamaah dengan sikap adil dan bijaksana".

 

Kepemimpinan NU seharusnya dijalankan dengan menjunjung tinggi prinsip tawasuth, tasamuh, tawazun, dan i’tidal sebagai warisan para pendahulu. Sebaliknya, sikap yang melukai pribadi tertentu bukan hanya mencederai martabat individu, tetapi juga berpotensi mencoreng wajah organisasi di mata masyarakat, khususnya generasi muda.

 

“Tradisi pesantren dan NU sejak dulu selalu menekankan nilai akhlak mulia: kesabaran, kebijaksanaan, dan kemampuan mendidik dengan kasih sayang. Setiap kata seorang pemimpin spiritual mestinya menjadi penyejuk, bukan sebaliknya melukai,” tegas H Ahmad Irfan.