Ernest Dezentjé, Pelukis Bogor yang Jadi Sahabat Dekat Bung Karno
- simonis-buunk.com
Pasangan ini kemudian menetap di kawasan Bondongan, kini dikenal sebagai Jalan Pahlawan. Rumah yang dulu mereka tinggali kini telah berganti rupa menjadi kantor PT Bostinco. Meski tidak dikaruniai anak kandung, mereka mengangkat keponakan Siti bernama Satria Djupriyani sebagai anak.
Di bawah bimbingan ayah angkatnya, Satria tumbuh dengan bakat seni yang serupa, meneruskan jejak Dezentjé sebagai pelukis Mooi Indie. Banyak pengamat seni kemudian menyebut Satria sebagai penerus spiritual sang maestro.
Akhir Hayat dan Warisan
Dezentjé meninggal pada 12 Januari 1972 di Jakarta. Namun sesuai keinginannya, ia berwasiat agar dimakamkan di Kampung Muara, tempat dimana jasad istrinya berada. Di sanalah sang maestro beristirahat, menyatu dengan bumi yang pernah mengilhami karya-karyanya.
Kini, meski namanya jarang disebut, lukisan-lukisan Ernest Dezentjé masih tergantung anggun di dinding istana negara. Ia meninggalkan warisan yang tak lekang oleh waktu, wajah Nusantara yang ditangkap dengan cinta, sekaligus kisah persahabatan dengan seorang presiden RI yang juga mencintai seni.