Dari Sorotan Panggung ke Kehijauan Sawah: Bagaimana Narji dan Widiyanti Menanam Kehidupan Baru

Artis pelawak Narji
Sumber :
  • Istimewa

Bogor – Dahulu, nama Narji identik dengan gelak tawa, panggung komedi, dan sorot lampu—sebuah kehidupan yang menghibur banyak orang sejak era 2000-an. Kini, ia menjalani bab lain dalam hidupnya: jauh dari gemerlap kamera, Narji memilih menjejak di tanah, berteman dengan hijau sawah, pupuk, dan alam.

Bersama istrinya, Widiyanti, Narji memutuskan meninggalkan hingar-bingar hiburan, mengisi hari dengan kerja di ladang dan kebun. Perubahan ini tak terlepas dari hasrat mereka untuk menemukan ketenangan, sambil mempelajari hal baru: cara bertani yang baik, merawat tanaman, hingga menghasilkan panen.

“Sekarang lagi hobi bertani segala macam… lagi banyak belajar tentang pertanian, jadi lagi explore banget,” ungkap Narji, ketika ditemui di kebunnya.

Keputusan Narji bukan sekadar soal menjauh dari layar kaca. Ada hasrat yang lebih dalam: menggali makna, merawat akar—baik akar tanaman maupun akar batin. Bertani baginya adalah proses yang menyembuhkan dan memberi makna baru dalam kehidupan.

Narji dan istri

Photo :
  • Istimewa

Widiyanti pun mengaku bahwa sejak mereka memulai aktivitas pertanian bersama, ada kepuasan yang sederhana namun mendalam: melihat benih tumbuh, merawat tanaman hingga panen. Sebuah kepuasan yang tidak selalu bisa didapat di atas panggung.

Tentu saja, pindah haluan dari dunia hiburan ke pertanian bukan tanpa tantangan. Dari cuaca yang tak menentu, hama, hingga belajar teknik pertanian yang efektif dan berkelanjutan. Namun hal itu justru menjadi bagian dari proses belajar.

Narji dan Widiyanti sering mencari referensi, berdiskusi dengan petani lokal, membaca literatur, dan mencoba berbagai metode pertanian. Semua demi memastikan bahwa lahan hijau mereka bukan hanya sebagai hobi, tapi bisa juga menjadi sumber keberlanjutan, baik secara ekonomi maupun spiritual.

Panggung hiburan memberikan prestasi, ketenaran, dan sorotan publik. Tapi kondisi batin yang damai, rasa kepuasan ketika menanam, merawat, dan menyaksikan tumbuhnya tanaman memberi dimensi lain dalam hidup. Narji menemukan bahwa kesunyian alam bisa sesuhir canda panggung—hanya versinya berbeda.

Lewat fase baru ini, Narji berharap bisa menanam bukan hanya tanaman, namun juga keteladanan: bahwa perubahan adalah bagian hidup, dan setiap orang bisa menemukan kehidupan yang lebih bermakna jika mau mencoba hal baru. Bersama Widiyanti, ia membangun rutinitas baru yang mengakar dalam tanah, penuh harapan dan kesabaran.