Fenomena “Quiet Vacation”: Cara Baru Anak Muda Healing Tanpa Harus Resign
- Istimewa : Pinterest
Bogor, VIVA Bogor–Anak muda kini menemukan cara baru untuk menenangkan pikiran tanpa perlu meninggalkan pekerjaan untuk diam, tapi penuh makna. Fenomena quiet vacation tengah ramai dibahas di media sosial, terutama di kalangan pekerja muda yang mulai jenuh dengan ritme kerja tak berujung. Istilah ini merujuk pada karyawan yang diam-diam mengambil waktu libur tanpa banyak mengumumkan, hanya untuk menenangkan pikiran dari stres pekerjaan.
“Kadang aku cuma butuh tiga hari di tempat tenang, tanpa notifikasi, tanpa rapat daring. Cukup itu aja, rasanya kayak hidup lagi,” ujar Nisa (27), karyawan startup di Jakarta. Psikolog karier, Dinda Prameswari, menilai fenomena ini muncul karena generasi muda mulai menyadari pentingnya mental break. “Mereka bukan lari dari tanggung jawab, tapi belajar menyeimbangkan diri. Ini bentuk perlawanan halus terhadap budaya overwork,” katanya.
Namun, HR profesional mengingatkan pentingnya komunikasi terbuka dengan atasan agar kepercayaan tetap terjaga. “Healing boleh, tapi jangan diam-diam. Keterbukaan tetap jadi kunci,” jelas Rendy, HR Manager perusahaan teknologi.
Kadang kita nggak butuh resign untuk sembuh. Cukup berani jeda, diam sejenak, dan biarkan diri bernafas lagi. Yuk, dengarkan tubuh dan pikiranmu sebelum semuanya teriak lelah.