Proyek Revitalisasi Kali Cibeuteung Kena Imbas Penutupan Tambang, Peternak Ikan Terancam Potensi Bahaya Banjir

Proyek Revitalisasi Kali Cibeuteung
Sumber :

Kabupaten Bogor, VIVA Bogor - Proyek revitalisasi tanggul di aliran Kali Cibeuteung saat ini tertunda. Sudah hampir satu pekan, proyek tender pada Dinas SDA Pemprov Jawa Barat ini terhenti akibat tidak ada barang material.

Lakukan Pembinaan Olahraga Tinju, Perbati Gelar Kejuaraan Tinju Piala Kapolres Bogor

Kali Cibeuteung merupakan saluran air induk bagi irigasi Sasak yang dibutuhkan ratusan petani budidaya ikan di kawasan Minapolitan Ciseeng. Warga sekitar mulai mengeluhkan terganggunya proyek itu.

"Banyak titik tanggul yang rusak dan jebol belum diperbaiki. Sementara hujan deras masih sering turun. Butuh segera adanya perbaikan, jadi jangan sampai terjadi lagi banjir merendam tambak ikan," ungkap Golek, seorang petani budidaya ikan di wilayah tersebut, Selasa 21 Oktober 2025.

Siaga Banjir dan Longsor! BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Akan Terjadi Hingga 16 November 2025

Sebagai informasi, ratusan tambak ikan di wilayah Desa Babakan Ciseeng sempat dihantam bencana banjir akibat adanya tanggul jebol. Ratusan petani mengalami kerugian materi dan infrastruktur dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah.

Pasca musibah banjir tersebut, Dinas Sumber Daya Air Pemprov Jawa Barat langsung bertindak melakukan kegiatan revitalisasi tanggul di Kali Cibeuteung. Proyek revitalisasi ini telah dilelang Dinas SDA dan saat ini sudah mulai dikerjakan.

Momen Unik dan Humanis, Petugas Linmas Aktraksi Sulap di Hadapan Kapolsek Parung

Namun dalam waktu satu bulan, proyek senilai 1,6 miliar rupiah lebih ini terhenti dan belum dilanjutkan. Sedangkan pada beberapa titik (spot), kerusakan semakin parah dan berpotensi terdampak banjir.

Lutfi, pelaksana proyek revitalisasi Kali Cibeuteung menjelaskan, bahwa kegiatan pekerjaan proyek tersebut saat ini agak tertunda karena adanya beberapa faktor kendala teknis yang terjadi di lapangan.

"Ada beberapa kendala giat pekerjaan tertunda. Diantaranya kesulitan bahan material karena ada penutupan galian tambang, debit air yang masih tinggi dan faktor cuaca," jelas Lutfi.

Ia mengakui, sudah hampir satu pekan terakhir giat pekerjaan proyek terhenti dan belum dapat dilakukan kembali. Hal ini juga sudah disampaikan ke sejumlah pihak terkait seperti Dinas PUPR Pemkab Bogor, UPTD SDA Pemprov Jabar wilayah Bogor, Pemcam dan Pemdes setempat.

Ia menambahkan kegiatan pekerjaan itu akan kembali dilakukan jika beberapa kendala teknis tersebut sudah bisa lagi berjalan normal. Termasuk membangun spot - spot tanggul yang rusak parah dan perlu dilakukan prioritas penanganan.

Halaman Selanjutnya
img_title