Jangan Bilang ‘Mereka Kurang Usaha’! Begini Cara Jujur Mengajarkan Kemiskinan Struktural pada Anak
- freepik.com/jcomp
Saatnya Jujur pada Anak
Ketika anak mempertanyakan mengapa ada teman yang kesulitan makan atau tidak bisa sekolah, itu saat yang tepat bagi kita untuk mendidik dengan kejujuran dan empati. Jangan lagi menanamkan pandangan bahwa “yang miskin harus lebih berusaha” atau “yang kaya wajib berbagi.” Kita perlu membantu anak memahami bahwa kemiskinan juga bisa terjadi karena sistem yang tidak adil.
Cara Menjelaskan Kemiskinan Struktural dengan Bahasa Anak
1. Tanamkan Empati
Langkah pertama adalah menumbuhkan empati. Ajarkan anak untuk merasa peduli terhadap orang lain yang kesulitan. Empati adalah dasar dari kecerdasan emosional yang membuat anak lebih peka terhadap sekitar dan mampu menyelesaikan konflik dengan bijak.
“Coba bayangkan kalau kamu main dan ada temanmu yang nggak punya mainan. Apa yang kamu rasakan? Nah, begitu juga dengan anak-anak yang kesulitan mereka butuh teman yang mau memahami dan membantu.”
2. Jelaskan Kondisi Sosial dan Ekonomi Secara Sederhana
Ketika anak bertanya tentang kemiskinan, bantu mereka memahami bahwa setiap orang hidup dalam kondisi yang berbeda.
“Ada orang yang rumahnya kecil, sekolahnya jauh, atau orang tuanya sulit mencari pekerjaan. Jadi walaupun mereka bekerja keras, tetap susah memenuhi kebutuhan.”
Gunakan perumpamaan sederhana agar anak mudah membayangkan:
“Bayangkan kamu dan teman-teman lomba lari. Tapi ada yang mulai dari garis depan, ada juga yang mulai dari belakang. Yang di belakang pasti lebih susah menang, kan? Nah, itu seperti kemiskinan struktural, ada orang yang dari awal sudah tertinggal karena keadaannya.”
3. Beri Penjelasan Tentang Akses dan Kesempatan
Tekankan bahwa tidak semua orang punya kesempatan yang sama. Kesempatan bisa berupa akses pendidikan, kesehatan, atau pekerjaan.
“Kemiskinan struktural itu bukan karena orangnya malas, tapi karena dari awal mereka nggak punya peluang yang sama seperti orang lain.”
4. Ajak Anak Memikirkan Solusi
Tutup percakapan dengan ajakan positif. “Kita bisa bantu dengan cara kecil, misalnya berbagi, tidak mengejek, dan saling tolong.
Tapi yang paling penting, pemerintah juga harus membuat aturan yang adil supaya semua orang bisa hidup lebih baik.”