Sekolah Angkasa Bogor Kembali Tembus Final Olimpiade AMSO 2025
- Istimewa
Kota Bogor, VIVA Bogor –Konsistensi prestasi kembali ditorehkan oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Angkasa Lanud Atang Sendjaja. Tahun ini, para siswanya kembali melaju ke babak final Angkasa Mathematics and Science Olympiad (AMSO) 2025, ajang akademik bergengsi yang mempertemukan sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) dari seluruh Indonesia.
Ketua Yasarini Lanud Atang Sendjaja, Cornelia Picaulima, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tersebut. Ia menyebut keberhasilan ini bukan hasil instan, melainkan buah dari pembinaan yang berkelanjutan dan budaya akademik yang kuat di lingkungan sekolah Angkasa. “Puji Tuhan, Alhamdulillah, tahun ini sekolah kami kembali menembus babak final. Untuk jenjang SD ada tiga peserta — dua di bidang IPA dan satu di bidang Matematika. Sedangkan untuk SMP, ada dua peserta di bidang IPS dan Matematika,” ujar Cornelia, Selasa 11 November 2025.
Cornelia yang juga merupakan istri Danlanud TNI AU Atang Sendjaja, Marsekal Pertama TNI A. F. Picaulima, menjelaskan bahwa setiap peserta yang lolos ke tingkat nasional telah melalui proses seleksi ketat di tingkat sekolah.
“Kami gelar mini-AMSO di sekolah. Guru-guru menilai dan memilih siswa dengan kemampuan terbaik. Dari situ lahir para wakil sekolah yang siap bersaing di tingkat nasional,” tuturnya. Tak berlebihan jika SMP Angkasa disebut “langganan juara”. Hampir setiap tahun, sekolah ini berhasil menembus tiga besar AMSO di berbagai bidang pelajaran.
“Selalu masuk dan selalu juara. Ada bidang-bidang yang jadi andalan kami setiap tahun. Harapannya tahun ini bisa kembali membawa pulang gelar juara,” imbuh Cornelia penuh optimisme. Ia menargetkan, capaian di AMSO 2025 setidaknya bisa menyamai prestasi tahun-tahun sebelumnya, bahkan jika bisa melampauinya. “Minimal prestasinya sama seperti sebelumnya — tetap ada juara yang pulang membawa nama harum sekolah,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Angkasa, Evi Sofya, mengungkapkan bahwa keberhasilan siswanya menembus final tidak lepas dari sistem pembinaan yang sudah dirancang sejak awal tahun ajaran. “Persiapan dimulai dari tryout. Dari situ kami bisa melihat bibit unggul dan mengarahkan mereka sesuai bidangnya. Ketika sudah masuk tahap final, kami berikan bimbingan intensif berdasarkan kisi-kisi soal dari panitia,” jelasnya.
