Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Bogor: Harapan Besar, Tantangan Nyata
- Istimewa
Encep Moh Ali Alhamidi, Pengurus Dekopinda Kota Bogor Divisi Kelembagaan, menegaskan penguatan kelembagaan menjadi kunci agar koperasi bisa bertahan dan berkembang.
“KKMP tidak boleh sekadar berdiri di atas kertas. Koperasi harus hidup dari partisipasi anggota dan dikelola secara profesional. Tanpa itu, akses modal sulit terbuka,” ujarnya.
Encep juga menyoroti tantangan terbesar koperasi di Bogor saat ini, yakni keterbatasan sumber daya manusia dan minimnya pemahaman pengurus soal manajemen usaha.
“Banyak pengurus yang semangat, tapi belum terbiasa membuat perencanaan bisnis yang detail. Inilah yang kami dorong melalui pendampingan. Kalau kelembagaan kuat, koperasi bisa jadi sekolah ekonomi rakyat yang nyata,” tambahnya.
Pemkot Bogor dan Dinas Koperasi pun menekankan pentingnya kepatuhan regulasi agar pintu pembiayaan bisa terbuka. Para pakar mengingatkan, kunci keberhasilan KKMP ada pada konsistensi pembinaan, transparansi, serta keterlibatan aktif warga.
Ke depan, masa depan KKMP sepenuhnya ditentukan oleh keseriusan pengelolaannya. Jika benar-benar dikelola dengan baik, Bogor bisa menjadi teladan nasional bahwa koperasi bukan sekadar papan nama, melainkan benar-benar hidup dan memberi manfaat nyata bagi warganya.
Namun harapannya, jangan sampai koperasi hanya dibentuk sekadar mengejar bantuan pemerintah yang kemudian menjadi bancakan pengurus. KKMP di Bogor diharapkan tumbuh sebagai “sekolah ekonomi rakyat” yang lahir dari, oleh, dan untuk masyarakat.