Viral! Kepsek dan Guru SD di Pandeglang Karaoke Pakai Smart TV Bantuan Prabowo saat Jam Belajar
- viva.co.id
Bogor, VIVA Bogor – Sebuah video yang menampilkan oknum kepala sekolah (Kepsek) dan seorang guru SD Negeri 2 Ciodeng, Pandeglang, Banten, tengah asyik berkaraoke saat jam belajar, viral di media sosial
Dalam video berdurasi singkat yang dibagikan akun Instagram @nasutionbooks.id, terlihat pria yang disebut sebagai kepala sekolah bersama seorang guru perempuan bernyanyi sambil berpelukan di dalam ruang kelas.
Keduanya juga terlihat masih mengenakan seragam dinas. Ironisnya, momen itu diduga terjadi saat kegiatan belajar mengajar masih berlangsung.
Dalam narasi unggahan dikatakan, perangkat karaoke termasuk Smart TV yang digunakan merupakan pemberian Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang, Nono Suparno membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Iya benar, tetapi sudah ditangani oleh bidang terkait di internal,” kata Nono saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 28 September 2025.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, sebanyak 148 Sekolah Dasar negeri sudah menerima bantuan smart TV dari pemerintah. Jumlah itu merupakan bagian dari total 850 SD negeri dan 23 sekolah swasta yang tersebar di wilayah Pandeglang.
Secara nasional, program digitalisasi pendidikan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto menyalurkan sekitar 330 ribu unit smart board atau smart TV ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan mampu memperluas akses pembelajaran berbasis teknologi, terutama di wilayah pedesaan dan daerah terpencil.
Insiden Kepsek dan guru karaoke di SD Negeri 2 Ciodeng ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan penggunaan fasilitas pendidikan. Alih-alih mendukung proses belajar siswa, peralatan yang seharusnya menjadi sarana modernisasi justru digunakan untuk hiburan pribadi di waktu yang tidak tepat.
Perilaku kepala sekolah dan guru tersebut bukan hanya mencoreng nama baik lembaga pendidikan, tetapi juga berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap program pemerintah.
“Sebagai seorang guru saya malu melihat adegan tersebut,” komentar salah seorang warganet.
“Tolong selidiki @abe_mukti @kemendikdasmen , saya guru dan saya ikut malu melihat video di atas,” tulis yang lain.