Dahulukan Adab Sebelum Ilmu: Pesan Utama Ta’aruf Mahasiswa Baru FTS UIKA 2025
- Istimewa
Bogor, VIVA Bogor – Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar pengenalan fakultas dalam rangka Pekan Ta’aruf Mahasiswa Baru 2025 dengan mengangkat tema “Dahulukan Adab Sebelum Ilmu.”
Tema ini dipilih sebagai refleksi visi FTS, yaitu “Menjadi Fakultas yang Islami dan Unggul dalam Riset di Bidang Teknik dan Sains untuk Mendukung Daya Saing Global pada Tahun 2040.”
Dalam sambutannya, Dekan FTS UIKA, Feril Hariati, menekankan bahwa FTS hadir bukan hanya untuk mendidik, tetapi juga untuk membantu negeri mencetak generasi yang inovatif. “Kami ingin mahasiswa FTS UIKA menjadi insan yang mampu berkontribusi dengan inovasi nyata bagi bangsa dan umat,” ujarnya.
Selanjutnya, Wakil Dekan Bidang Akademik, Yuggo Afrianto, mengingatkan bahwa masa depan mahasiswa baru dimulai dari langkah pertama sejak hari ini. “Sebagai mahasiswa akademik, rencanakan perjalanan Anda dengan baik, laksanakan dengan sungguh-sungguh, dan raihlah kesuksesan masa depan. Semua dimulai dari sekarang,” pesannya.
Kemudian, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Safaruddin Hidayat Al Ikhsan, memaparkan berbagai fasilitas, sarana-prasarana, serta sumber daya manusia yang disiapkan untuk menunjang proses belajar mahasiswa. “Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik agar mahasiswa dapat berkembang maksimal selama menempuh studi di FTS UIKA,” jelasnya.
Mahasiswa Baru FTS UIKA 2025
- Istimewa
Terakhir, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Rimun Wibowo, menggarisbawahi pentingnya tema “Dahulukan Adab Sebelum Ilmu” sebagai fondasi pembinaan karakter mahasiswa baru.
BERADAB sebagai Pondasi Karakter Mahasiswa FTS Ketua Panitia Ta’aruf Maba FTS 2025 ini menegaskan bahwa mahasiswa baru perlu menyadari bahwa perjalanan kuliah bukan hanya tentang prestasi akademik, tetapi juga pembentukan karakter.
“Mahasiswa adalah pilar penting dalam mewujudkan visi fakultas. Oleh karena itu, dalam ta’aruf tahun ini kami sangat menekankan pentingnya adab, baik dalam makna harfiah maupun sebagai akronim,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Rimun memperkenalkan konsep BERADAB sebagai pedoman nilai mahasiswa FTS UIKA:
B – Beriman dan bertakwa, menjadikan iman sebagai fondasi setiap langkah.
E – Etika profesional, menjunjung tinggi integritas dalam akademik maupun sosial.
R – Rasional dan kritis, berpikir logis dan objektif dalam pengambilan keputusan.
A – Amanah, bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
D – Dedikasi, menunjukkan komitmen dan kerja keras.
A – Akhlak mulia, santun, jujur, dan rendah hati.
B – Berkah untuk umat, menghadirkan manfaat bagi masyarakat luas.
“Nilai-nilai ini adalah kompas moral. Dengan adab, ilmu akan bermanfaat dan membawa keberkahan, bukan sekadar menambah pengetahuan,” tegasnya.
Inspirasi dari Kitab Ta’lim al-Muta’allim
Acara ta’aruf juga mengangkat inspirasi dari Kitab Ta’lim al-Muta’allim karya Syekh al-Zarnuji. Kitab klasik ini menekankan bahwa adab adalah syarat utama keberkahan ilmu.
“Ulama berpesan, pelajarilah adab sebelum engkau menuntut ilmu. Tanpa adab, ilmu bisa menjerumuskan pada kesombongan. Tetapi dengan adab, ilmu akan menjadi cahaya yang menuntun,” jelas Rimun.
Ia menambahkan, kisah sahabat Ibnu Abbas yang rela memegang kendali kendaraan gurunya, Zaid bin Tsabit, adalah contoh nyata betapa penghormatan kepada guru membuka jalan keberkahan. Begitu pula sabda Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa Allah mencintai pemuda yang tumbuh dalam ibadah.
“Masa muda adalah momentum emas. Jika diisi dengan ketaatan, kerja keras, dan sikap beradab, maka masa depan mahasiswa akan penuh keberkahan,” ujarnya.
Waktu sebagai Amanah Selain tentang adab, Rimun juga menekankan pentingnya manajemen waktu. “Waktu adalah amanah. Ia tidak bisa ditahan, diulang, atau dipinjamkan. Mahasiswa unggul adalah mereka yang mampu mengelola waktunya dengan disiplin, mengisinya dengan hal-hal penting, dan menjadikannya bekal menuju keberkahan ilmu serta kesuksesan hidup,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pesan Rasulullah SAW untuk memanfaatkan lima hal sebelum datang lima: masa muda, sehat, kaya, senggang, dan hidup sebelum mati. Dengan mengelola waktu, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan akademik, sosial, emosional, spiritual, bahkan finansial.
Harapan untuk Mahasiswa Baru Sebagai penutup, Rimun berharap mahasiswa baru FTS UIKA mampu memadukan kecerdasan akademik dengan keunggulan adab. “Jadilah generasi yang berilmu sekaligus beradab, cerdas sekaligus rendah hati, dan berprestasi sekaligus bermanfaat bagi umat. Itulah makna sebenarnya dari tema Dahulukan Adab Sebelum Ilmu yang kita junjung tinggi di FTS UIKA,” pungkasnya.