Camat dan Kades Di Leuwiliang Kompak Tanya Bantuan CSR dan BP Star Energy, Ketua Komisi III DPRD Bogor Desak Pemerintah
Ia mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bogor menurunkan tim ahli dari BMKG maupun lembaga geologi lain seperti BRIN untuk menjelaskan penyebab fenomena tersebut secara ilmiah.
“Jangan sampai masyarakat berasumsi liar dan menyalahkan aktivitas perusahaan. Kami ingin penjelasan resmi agar warga tidak resah. Banyak yang kini tidur di tenda darurat karena takut ada gempa susulan,” tambahnya.
Kepala Desa Karacak, Onas, menyampaikan rasa kecewanya karena kecamatan Leuwiliang hingga kini tidak pernah menerima bantuan CSR atau BP dari SEGS.
“Kami cemburu dengan Kecamatan Pamijahan yang justru jauh dari lokasi tapi mendapat bantuan. Padahal kendaraan operasional perusahaan setiap hari melintasi desa kami,” ujarnya.
Senada, Agus, Kepala Desa Purasari, menegaskan bahwa desanya bahkan berada dalam radius dua kilometer dari area perusahaan, namun tidak mendapatkan manfaat apa pun.
“Kami masuk wilayah ring satu, tapi tidak pernah mendapat CSR atau BP. Kami juga ingin ada kajian ulang terhadap dokumen AMDAL dan pemeriksaan lapangan oleh ahli geologi BRIN untuk memastikan dampak sebenarnya dari kegiatan perusahaan,” kata Agus.
Ia berharap DPRD dapat mendorong Bupati Bogor agar meninjau ulang kebijakan distribusi CSR dan BP, serta menindaklanjuti hasil reses agar tidak berhenti sebatas wacana.